Kamis, 07 November 2013

Beda Cowok dan Cewek



Beda Cowok dan Cewek

Cowok dan Cewek Berbeda Secara Psikologis
Apa artinya perbedaan psikologis? Begini ilustrasinya, suatu ketika seorang cowok menghadapi masalah, si cewek yang notabene kekasihnya, berusaha sebaik mungkin membantu si cowok dengan memberikan nasihat-nasihat pada sang cowok. Menurut si cewek, apa yang dilakukannya sudah benar. Tapi apa yang terjadi? Si cowok justru merasa tersinggung dan marah. Si cowok merasa tidak dihargai dan tidak dipercayai bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
“Ini harga diri. Aku bisa kok menyelesaikan masalahku sendiri. Tak usah sok memberikan perhatian nasihat!” ujar sang cowok ketus. Si cewek terang saja tersinggung. Maksud hati mau membantu, eh malah dimarahi. Mulanya mau memberikan dukungan, akibatnya mereka malah bertengkar habis-habisan.
Tahu nggak kenapa mereka bisa bertengkar? Sebab ada perbedaan psikologis antara cowok dan cewek. Si cowok memiliki kebutuhan dipercayai. Karena itu ketika si cewek memberikan nasihat, si cowok meradang. Memberi nasihat merupakan pertanda bahwa si cewek tidak mempercayai si cowok bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Cewek berbeda dengan cowok. Ketika ada masalah, cewek akan mengharapkan seseorang memberikan dukungan berupa nasihat kepadanya. Jadi, dia pun merasa si cowok memerlukan hal yang sama saat menghadapi masalah. Padahal tidak. Kebutuhan mereka berbeda.
Perbedaan diatas hanya satu jenis perbedaan psikologis antara cowok dan cewek. Masih banyak berbagai perbedaan lainnya. Kamu akan kaget mengetahui bahwa ternyata antara cewek dan cowok banyak memiliki perbedaan.
Semua cowok dan cewek pasti selalu berkeinginan untuk menyenangkan pasangannya. Selalu yang terbaik yang ingin diberikan pada pasangannya. Tapi faktanya di lapangan bisa berbeda. Banyk pasangan selalu bertengkar dan berkonflik. Tidak jarang mereka malah berpisah meskipun dalam hati masih begitu mencintai pasangannya. Masalah terbesar antara cowok dan cewek adalah kecenderungan mengharapkan yang lain berpikir dan merasa seperti yang mereka pikirkan dan rasakan. Mereka menganggap bahwa pihak lain mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama dengan dirinya sendiri.
“Saya sudah melakukan yang terbaik, tapi dia tidak mengerti juga. Dia tidak menghargaiku sama sekali”, tuduh mereka pada pasangannya.
Masalahnya bukan mereka kekurangan cinta. Mereka hanya tidak tahu bagaimana caranya menjadi yang terbaik bagi pasangannya. Mereka hanya “merasa” sudah melakukan yang terbaik. Mereka melakukan apa yang menurut mereka palihg baik. Padahal, apa yang terbaik menurut si cowok belum tentu baik buat si cewek. Sebaliknya apa yang terbaik menurut si cewek belum tentu baik buat si cowok. Begitu pun apa yang dipikirkan dan dirasakan cowok belum tentu juga yang dipikirkan dan dirasakan cewek.
Ima misalnya, dia merasa sudah melakukan yang terbaik bagi hubungannya dengan Danny. Ima merasa bahwa sudah kewajibannya sebagai kekasih Danny untuk membuat hidup Danny lebih teratur dan sehat. Itu sebabnya Ima menentukan apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan oleh Danny. Dia juga menentukan baju apa yang boleh dipakai dan apa yang tidak boleh dipakai oleh Danny.
Nah, apa yang dilakukan Ima adalah apa yang terbaik menurut Ima. Dia melakukan apa yang diinginkannya. Padahal, Danny tidak memerlukan itu. Dia tidak butuh diatur semacam itu. Akibatnya Danny malah tertekan dan frustasi. Ujung-ujungnya bisa ditebak, mereka bubaran.
Kasus Andy dan Dewi lain lagi. Sudah biasa bagi cowok kalau sedang stress maka akan menyembunyikan diri. Dia ingin sendirian tanpa ada gangguan dari apa pun juga. Tidak ingin ditanyai ataupun diperhatikan. Maka itu pula yang dilakukan Andy ketika Dewi tertekan karena nilai ulangan Bahasa Inggrisnya dibawah KKM. Andy merasa bahwa yang terbaik bagi Dewi adalah seperti dirinya ketika tertekan, yakni menyembunyikan diri. Andy membiarkan Dewi dalam keadaan tertekan tanpa menanyakan apa-apa. Dia berfikir, keadaan Dewi akan jauh lebih baik jika dibiarkan dalam kesendiriannya. Akibatnya buruk. Dewi justru merasa diabaikan dan tidak diperhatikan. Dewi merasa Andy tidak peduli padanya. Berbeda dengan cowok, sebagai cewek, Dewi justru membutuhkan perhatian aktif dari orang lain ketika tertekan. Dia ingin diperhatikan, ditanyai, dan didengar ceritanya.
Percayalah, psikologis cowok dan cewek berbeda. Kamu harus memahami perbedaan itu jika ingin membuat pasanganmu bahagia. Jika tidak, sudah pasti hubunganmu dengan pasangan tidak akan membahagiakan. Tidak hanya akan diwarnai pertengkaran tapi boleh jadi malah akan bubaran.
Artikel ini mengupas perbedaan- perbedaan psikologis antara cowok dan cewek yang wajib kamu ketahui. Yakinlah, kalau kamu menghormati perbedaan- perbedaan itu dan bertindak sesuai perbedaan itu terhadap pasanganmu, maka kamu akan membahagiakannya plus membahagiakan dirimu juga.
Satu hal yang perlu kamu ingat sebelum membaca artikel ini lebih lanjut adalah bahwa, “perbedaan psikologis antara cowok dan cewek tidak mutlak.” Perbedaan antara keduanya bersifat relatif. Tidak semua cowok sama, pun tidak semua cewek serupa. Selalu ada perkecualian. Ada cowok yang memiliki sifat-sifat cewek dan ada cewek yang memiliki sifat-sifat cowok. Jika kamu adalah salah satunya, yakinlah, perkecualian itu semua normal belaka.
Untuk mengetahui perbedaan yang lainnya, lihat pada artikel selanjutnya. Terimakasih sudah membaca  :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Dewi