Beda Cowok
dan Cewek
Cowok dan Cewek Berbeda
Secara Psikologis
Apa artinya perbedaan
psikologis? Begini ilustrasinya, suatu ketika seorang cowok menghadapi masalah,
si cewek yang notabene kekasihnya, berusaha sebaik mungkin membantu si cowok
dengan memberikan nasihat-nasihat pada sang cowok. Menurut si cewek, apa yang
dilakukannya sudah benar. Tapi apa yang terjadi? Si cowok justru merasa
tersinggung dan marah. Si cowok merasa tidak dihargai dan tidak dipercayai bisa
menyelesaikan masalahnya sendiri.
“Ini harga diri. Aku
bisa kok menyelesaikan masalahku sendiri. Tak usah sok memberikan perhatian
nasihat!” ujar sang cowok ketus. Si cewek terang saja tersinggung. Maksud hati
mau membantu, eh malah dimarahi. Mulanya mau memberikan dukungan, akibatnya mereka
malah bertengkar habis-habisan.
Tahu nggak kenapa
mereka bisa bertengkar? Sebab ada perbedaan psikologis antara cowok dan cewek.
Si cowok memiliki kebutuhan dipercayai. Karena itu ketika si cewek memberikan
nasihat, si cowok meradang. Memberi nasihat merupakan pertanda bahwa si cewek
tidak mempercayai si cowok bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Cewek berbeda
dengan cowok. Ketika ada masalah, cewek akan mengharapkan seseorang memberikan
dukungan berupa nasihat kepadanya. Jadi, dia pun merasa si cowok memerlukan hal
yang sama saat menghadapi masalah. Padahal tidak. Kebutuhan mereka berbeda.
Perbedaan diatas hanya
satu jenis perbedaan psikologis antara cowok dan cewek. Masih banyak berbagai
perbedaan lainnya. Kamu akan kaget mengetahui bahwa ternyata antara cewek dan
cowok banyak memiliki perbedaan.
Semua cowok dan cewek
pasti selalu berkeinginan untuk menyenangkan pasangannya. Selalu yang terbaik
yang ingin diberikan pada pasangannya. Tapi faktanya di lapangan bisa berbeda.
Banyk pasangan selalu bertengkar dan berkonflik. Tidak jarang mereka malah
berpisah meskipun dalam hati masih begitu mencintai pasangannya. Masalah
terbesar antara cowok dan cewek adalah kecenderungan mengharapkan yang lain
berpikir dan merasa seperti yang mereka pikirkan dan rasakan. Mereka menganggap
bahwa pihak lain mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama dengan dirinya
sendiri.
“Saya sudah melakukan
yang terbaik, tapi dia tidak mengerti juga. Dia tidak menghargaiku sama
sekali”, tuduh mereka pada pasangannya.
Masalahnya bukan mereka
kekurangan cinta. Mereka hanya tidak tahu bagaimana caranya menjadi yang
terbaik bagi pasangannya. Mereka hanya “merasa” sudah melakukan yang terbaik.
Mereka melakukan apa yang menurut mereka palihg baik. Padahal, apa yang terbaik
menurut si cowok belum tentu baik buat si cewek. Sebaliknya apa yang terbaik
menurut si cewek belum tentu baik buat si cowok. Begitu pun apa yang dipikirkan
dan dirasakan cowok belum tentu juga yang dipikirkan dan dirasakan cewek.
Ima misalnya, dia
merasa sudah melakukan yang terbaik bagi hubungannya dengan Danny. Ima merasa
bahwa sudah kewajibannya sebagai kekasih Danny untuk membuat hidup Danny lebih
teratur dan sehat. Itu sebabnya Ima menentukan apa yang boleh dimakan dan apa
yang tidak boleh dimakan oleh Danny. Dia juga menentukan baju apa yang boleh
dipakai dan apa yang tidak boleh dipakai oleh Danny.
Nah, apa yang dilakukan
Ima adalah apa yang terbaik menurut Ima. Dia melakukan apa yang diinginkannya.
Padahal, Danny tidak memerlukan itu. Dia tidak butuh diatur semacam itu.
Akibatnya Danny malah tertekan dan frustasi. Ujung-ujungnya bisa ditebak,
mereka bubaran.
Kasus Andy dan Dewi
lain lagi. Sudah biasa bagi cowok kalau sedang stress maka akan menyembunyikan
diri. Dia ingin sendirian tanpa ada gangguan dari apa pun juga. Tidak ingin
ditanyai ataupun diperhatikan. Maka itu pula yang dilakukan Andy ketika Dewi
tertekan karena nilai ulangan Bahasa Inggrisnya dibawah KKM. Andy merasa bahwa
yang terbaik bagi Dewi adalah seperti dirinya ketika tertekan, yakni
menyembunyikan diri. Andy membiarkan Dewi dalam keadaan tertekan tanpa
menanyakan apa-apa. Dia berfikir, keadaan Dewi akan jauh lebih baik jika
dibiarkan dalam kesendiriannya. Akibatnya buruk. Dewi justru merasa diabaikan
dan tidak diperhatikan. Dewi merasa Andy tidak peduli padanya. Berbeda dengan
cowok, sebagai cewek, Dewi justru membutuhkan perhatian aktif dari orang lain
ketika tertekan. Dia ingin diperhatikan, ditanyai, dan didengar ceritanya.
Percayalah, psikologis
cowok dan cewek berbeda. Kamu harus memahami perbedaan itu jika ingin membuat
pasanganmu bahagia. Jika tidak, sudah pasti hubunganmu dengan pasangan tidak
akan membahagiakan. Tidak hanya akan diwarnai pertengkaran tapi boleh jadi
malah akan bubaran.
Artikel ini mengupas
perbedaan- perbedaan psikologis antara cowok dan cewek yang wajib kamu ketahui.
Yakinlah, kalau kamu menghormati perbedaan- perbedaan itu dan bertindak sesuai
perbedaan itu terhadap pasanganmu, maka kamu akan membahagiakannya plus
membahagiakan dirimu juga.
Satu hal yang perlu
kamu ingat sebelum membaca artikel ini lebih lanjut adalah bahwa, “perbedaan psikologis antara cowok dan cewek
tidak mutlak.” Perbedaan antara keduanya bersifat relatif. Tidak semua
cowok sama, pun tidak semua cewek serupa. Selalu ada perkecualian. Ada cowok
yang memiliki sifat-sifat cewek dan ada cewek yang memiliki sifat-sifat cowok.
Jika kamu adalah salah satunya, yakinlah, perkecualian itu semua normal belaka.
Untuk mengetahui
perbedaan yang lainnya, lihat pada artikel selanjutnya. Terimakasih sudah
membaca :)